Gambaran Karakteristik Kejadian Fraktur Di instalasi Gawat Darurat Raumah Sakit Andi Makkasau Kota Parepare

Sari

Latar belakang: Fraktur atau patah tulang merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi akibat trauma fisik, seperti kecelakaan lalu lintas atau cedera olahraga. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius seperti infeksi, emboli lemak, dan keterbatasan mobilitas, yang berdampak pada penurunan kualitas hidup. Data WHO dan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa insiden fraktur meningkat secara global maupun nasional, dengan prevalensi tinggi pada kelompok usia produktif dan laki-laki. Penanganan fraktur memerlukan intervensi medis yang cepat dan tepat, serta edukasi masyarakat untuk pencegahan. Perawat memiliki peran penting dalam proses perawatan, rehabilitasi, dan edukasi pasien fraktur. Metode penelitian: yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Subjek penelitian: sebanyak 38 responden. Hasil penelitian: Data diperoleh melalui rekam medis sebanyak 38 pasien fraktur. Usia terbanyak adalah 25–44 tahun (32%), dengan mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (66%). Jenis fraktur yang paling dominan adalah fraktur tertutup (84%), dengan lokasi terbanyak pada tulang tibia (32%). Penyebab utama fraktur adalah kecelakaan lalu lintas (61%). Hasil ini menunjukkan bahwa usia produktif, jenis kelamin laki-laki, serta trauma akibat kecelakaan lalu lintas merupakan faktor dominan dalam kejadian fraktur. Kesimpulan: Fraktur paling banyak terjadi pada usia produktif (25–44 tahun), dengan dominasi pada laki-laki. Sebagian besar kasus merupakan fraktur tertutup, dengan lokasi fraktur terbanyak pada tibia. Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama terjadinya fraktur. Saran: Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian ini dan pengambilan data yang lebih lengkap lagi.

Kata kunci: Karakteristik, Fraktur, IGD

ABSTRACT

Background: Fractures or broken bones are common health issues frequently caused by physical trauma, such as traffic accidents or sports injuries. This condition can lead to serious complications, including infections, fat embolism, and limited mobility, which ultimately affect the quality of life. Data from the WHO and the Ministry of Health indicate that the incidence of fractures is increasing both globally and nationally, with a high prevalence among the productive age group and males. Fracture management requires prompt and appropriate medical intervention, along with public education for prevention. Nurses play a vital role in the care, rehabilitation, and education of patients with fractures. Research Method: This study used a descriptive design with a retrospective approach. Research Subjects: A total of 38 respondents were included. Research Results:
Data were obtained from the medical records of 38 fracture patients. The most affected age group was 25–44 years (32%), with the majority of patients being male (66%). The most dominant type of fracture was closed fracture (84%), with the tibia being the most common location (32%). The main cause of fractures was traffic accidents (61%). These findings indicate that productive age, male gender, and trauma from traffic accidents are The dominant factors in the occurrence of fracture. Conclusion: Fractures most commonly occur in the productive age group (25–44 years), predominantly in males. Most cases are closed fractures, with the tibia being the most frequently affected bone. Traffic accidents are the leading cause of fractures. Suggestion: Future researchers are encouraged to further develop this study with more comprehensive data collection.

Keywords: Characteristics, Fracture, Emergency Department.